Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat membatalkan rencana pembukaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah karena ada dua guru di daerah setempat yang positif COVID-19.
"Sebenarnya kami sudah rencanakan proses pembelajaran tatap muka di sekolah mulai dilaksanakan pada September, namun karena ada dua orang guru terpapar COVID-19, untuk sementara rencana pembelajaran tatap muka di sekolah dibatalkan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Kabupaten Kapuas Hulu Petrus Kusnadi dihubungi ANTARA di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa.
Dia menjelaskan oleh karena ad dua guru SMPN 7 Putussibau yang positif COVID-19, maka sekolah tersebut juga tidak diperbolehkan untuk melayani guru dan orang tua secara langsung selama 14 hari ke depan.
Akan tetapi, katanya, proses pembelajaran tetap akan dilaksanakan secara dalam jaringan (daring).
Akan tetapi, katanya, proses pembelajaran tetap akan dilaksanakan secara dalam jaringan (daring).
Termasuk sekolah yang lainnya, kata dia, juga telah disampaikan untuk waspada agar tidak terjangkit COVID-19.
"Memang, rencana kami akan membuka beberapa sekolah SMP secara tatap muka. Namun, dengan ada kasus yang terjadi di sekolah, tentu kami lebih mengedepankan keselamatan siswa dan kita semua yang lebih utama," kata dia.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu untuk melakukan tes cepat di sekolah-sekolah sebagai antisipasi atas penyebaran COVID-19 di daerah itu.