Pontianak (ANTARA) - Penjualan pernak-pernik Imlek di Kota Pontianak, Kalbar mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya sebagai dampak pandemi COVID-19.
"Permintaan pernak-pernik Imlek oleh warga Tionghoa tetap ada, tetapi mengalami penurunan hingga sebesar 20 hingga 30 persen apabila dibanding tahun-tahun sebelumnya dampak pandemi COVID-19," kata Ratna, satu di antara pemilik toko pernak-pernik Imlek di kawasan Jalan Gajah Mada Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan perayaan Imlek tahun ini memang tidak digelar meriah seperti tahun-tahun sebelumnya tapi rumah harus tetap dihias.
Dari pantauan di lapangan, menjelang perayaan Imlek yang tahun ini jatuh pada tanggal 12 Februari 2021, pernak-pernik Imlek banyak dijual di pasar salah satunya sepanjang Jalan Gajah Mada, Pontianak.
Toko Ratna sudah berdiri puluhan tahun, mereka menjual berbagai pernak-pernik Imlek, seperti lampion, angpao, shio, pajangan dan masih banyak lagi.
"Kami buka toko sudah lama, barang yang dijual juga banyak, untuk pernak-pernik yang paling banyak dicari warga Tionghoa setiap tahunnya adalah shio dan lampion," ujarnya.
Karena pandemi toko Ratna menyediakan barang tidak sebanyak biasanya. "Karena pandemi kami memasok barang hanya sedikit jadi tidak semua permintaan bisa terpenuhi," katanya.
Hal serupa juga terlihat di Toko PJ yang sudah berdiri belasan tahun. "Biarpun permintaan pelanggan masih ada tapi tidak sebanyak biasanya," kata salah satu karyawan toko PJ, Aji.
Toko PJ tetap menjual stok baru, walaupun permintaan dari pembeli jauh berkurang dan pendapatan pada tahun ini turun.
"Penurunan pendapatan untuk tahun ini bisa mencapai 80 persen," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melarang pesta kembang api pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh untuk mencegah terjadinya kerumunan yang berpotensi penyebaran COVID-19.
Larangan pesta kembang api itu agar tidak terjadi kerumunan dan mencegah penyebaran COVID-19 di Kota Pontianak.
"Tetapi untuk ibadah di kelenteng, kita persilakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
Ia mengimbau kepada warga yang akan merayakan Imlek untuk merayakannya secara sederhana serta tidak melakukan kegiatan yang bisa menyebabkan munculnya klaster baru penyebaran COVID-19. Acara-acara atau kegiatan yang mengumpulkan orang banyak memang tidak diperkenankan di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini.
"Tahun ini merupakan tahun kesabaran dan penuh keprihatinan bagi kita semua, dimana pandemi COVID-19 masih terjadi," ujarnya.