Pontianak (ANTARA) - Tandan Buah Segara (TBS) sawit di Kalbar terus mencatat harga tertinggi dalam sejarah di mana saat ini berdasarkan hasil rapat penetapan harga pada Periode I September 2021 untuk umur 10 - 20 tahun Rp2.677,40/Kg.
" Kenaikan ini dipengaruhi pasar dunia yang saat ini terjadi kekurangan pasokan minyak nabati dari komoditas lain seperti kedelai, kacang, bunga matahari, dan lain sebagainya. Hal Ini membuat permintaan akan minyak sawit meningkat," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, Munsif di Pontianak, Rabu.
Ia menambahkan harga sawit yang saat ini menunjukkan tren positif itu juga dipengaruhi penyerapan biodisel dari pasar dalam negeri. Melalui program B30, penyerapan CPO semakin meningkat sehingga berdampak pada harganya.
"Kami optimis tren positif ini berlanjut mengingat program B30 mendapatkan dukungan yang besar dari pemerintah. Apalagi program biodiesel dari sawit ini akan ditingkatkan lagi menjadi B50 hingga mungkin sampai B100," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa dengan adanya kenaikan harga sawit, baik itu TBS, CPO, hingga PKO sangat berdampak pada kesejahteraan petani di Kalbar. Ekonomi daerah semakin tumbuh dan berdampak luas di sektor lainnya.
Kesejahteraan petani dapat dilihat pada Nilai Tukar Petani (NTP) yang dikeluarkan BPS. NTP Kalbar Agustus 2021 sebesar 130,56 poin naik 2,96 persen dibanding NTP bulan Juli 2021 sebesar 126,81 poin. Lebih tinggi lagi NTP untuk Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Agustus 2021 sebesar 150,23 poin naik 4,31 persen dibanding NTP Juli 2021 sebesar 144,02 poin, kata dia.
Untuk harga CPO atau minyak kelapa sawit mentah pada Periode I September 2021 sendiri Rp12.217, 29/Kg dan inti sawit atau PKO Rp6.067,39/Kg.
Sebelumnya, pada Periode II Agustus 2021 untuk harga tertinggi TBS mencapai Rp2.584.06/Kg. Sedangkan untuk harga CPO Rp11.878,96/Kg dan untuk PKO Rp5.934,54/Kg.
TBS sawit di Kalbar terus catat harga tertinggi
Kamis, 16 September 2021 12:36 WIB