Kapuas Hulu (ANTARA) - Kepala Bidang Statistik dan Aplikasi Informatika Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kapuas Hulu Hambali mengatakan pihaknya telah mengusulkan jaringan satelit untuk mengatasi seringnya terjadi gangguan layanan telekomunikasi di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
"Gangguan jaringan Telkom cukup berdampak terutama untuk pelayanan di jajaran pemerintahan, makanya kami pernah mengusulkan untuk di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu perlu ada jaringan satelit," kata Hambali, ditemui di ruang kerjanya, di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa.
Disampaikan Hambali, layanan telekomunikasi terutama untuk internet saat ini sudah menjadi kebutuhan apalagi untuk urusan pelayanan kepada masyarakat di jajaran pemerintahan.
Menurut dia, jika ada jaringan satelit minimal menjadi alternatif ketika terjadi gangguan jaringan Telkom atau pun provider lainnya.
"Sekarang sudah serba online, sedangkan jaringan internet sering gangguan, sehingga perlu Pemkab Kapuas Hulu punya jaringan satelit," jelas dia.
Dikatakan Hambali, usulan untuk jaringan satelit sejak April 2021 ke Pemkab Kapuas Hulu, namun hingga saat ini belum ada realisasi.
Ia mengatakan di wilayah Kapuas Hulu hanya ada Telkomsel dan Indosat, sedangkan untuk jaringan XL hanya terdapat di beberapa titik.
"Rata-rata jaringan yang digunakan itu Telkomsel dan Indosat, nah jika Telkom mengalami gangguan berdampak terhadap gangguan jaringan Telkomsel, kalau untuk Indosat tidak dikelola oleh Telkom, tetapi begitu Telkomsel gangguan maka pengguna beralih ke Indosat, makanya Indosat over load," ucap Hambali.
Terkait gangguan jaringan Telkomsel sejak Minggu (7/11) malam lumpuh total, hingga saat Selasa (9/11).
Dikatakan Hambali, berdasarkan keterangan Telkom Sintang, gangguan yang menyebabkan jaringan lumpuh total itu dikarenakan kondisi banjir besar di Sintang.
"Kami sudah koordinasi, Telkom Sintang terpaksa mematikan sejumlah perangkat karena kondisi banjir, sehingga berdampak juga ke Kapuas Hulu," kata Hambali.
Diskominfotik Kapuas Hulu mengusulkan jaringan komunikasi satelit
Rabu, 10 November 2021 5:03 WIB