Pontianak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kayong Utara setempat akan menggandeng Tanagupa memasukkan mata pelajaran ecopolybag dalam muatan lokal (mulok) di sekolah-sekolah yang ada di kabupaten itu.
"Salah satu wacana kami ke depan itu ada pengembangan muatan lokal khususnya tentang pendidikan lingkungan hidup, yakni terkait ecopolybag dan mudah-mudahan masyarakat binaan Tanagupa (Taman Nasional Gunung Palung) bisa menjadi pemateri nantinya dalam materi ecopolybag," kata Kasi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KKU, Purwati di Sukadana, Selasa.
Baca juga: ASRI beli ecopolybag kelompok binaan tiga ribuan sebulan
Baca juga: Mahasiswi Poltekkes Pontianak juara tiga lomba "public speaking"
Baca juga: Pemkab Kayong Utara raih WTP pertama
Menurutnya, perlu sinergitas antara masyarakat yang selama ini menjadi pahlawan lingkungan hidup yang dibina Tanagupa dengan dunia pendidikan agar pengetahuan anak-anak tentang mencintai alam dari sejak dini bisa ditanamkan di sekolah-sekolah.
"Dalam program itu nantinya tercipta sinergitas antara masyarakat dan dunia pendidikan, seperti kelompok binaan Tanagupa bisa menjadi pemateri tentang ecopolybag di sekolah, seperti belajar bagaimana membuat polybag ramah lingkungan itu," katanya.
Menurutnya implementasi awal yang diharapkan dari mata pelajaran tersebut, agar sekolah bisa mengubah pola lama ke pola yang baru agar dapat mengurangi sampah di lingkungan belajar mengajar di sekolah.
Baca juga: Masyarakat desak Pemkab Kayong Utara serius tangani masalah air bersih
Baca juga: Putra putri Sanggau Kayong Utara terpilih sebagai Duta Genre Kalbar 2022
"Harapan kami pada siswa, yakni dari sebelumnya menggunakan polybag plastik, secara bertahap beralih menggunakan ecopolybag sebagai wadah untuk bercocok-tanam," ujarnya.
Saat ini Tanagupa sedang melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam menghasilkan ecopolybag yang ramah lingkungan yang dijual dengan harga yang bervariatif atau sesuai ukuran ecopolybag yang dianyam secara manual oleh kelompok binaan tersebut.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Tanagupa bersama mitra Yayasan ASRI yang selama ini mendukung kegiatan pemberdayaan di sekitar kawasan agar inovasi ecopolybag tersebut diharapkan mampu mengurangi sampah plastik terutama saat melakukan rehabilitasi di kawasan yang dilindungi.
Dan juga inovasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Palung yang selama ini dikenal sebagai paru-paru dunia, katanya.
Baca juga: Pemkab Kayong Utara raih WTP pertama
Baca juga: Kayong Utara dorong puskesmas terapkan pola BLUD
Baca juga: UPPKA Keripik Seponti akui merasa terbantu tingkatkan ekonomi keluarga