Pontianak (ANTARA) - Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Kampus Kota Pontianak sukses menggelar Uji Sertifikasi Kompetensi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) khususnya di bidang programmer.
Terdapat 4 orang asesor pada kegiatan uji sertifikasi kompetensi programmer ini, yaitu Muhammad Sony Maulana, ST, M.Kom, Lisnawanty, ST, M.Kom, Eri Bayu Pratama, M.Kom dan juga Agung Sasongko, M.Kom.
“Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari yaitu tanggal 18 Juli hingga 20 Juli 2022 yang diikuti oleh 110 asesi. Dalam kegiatan ini pula, asesi akan diuji pada unit-unit kompetensi yang telah dijadikan standar oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Universitas BSI. LSP Universitas BSI sendiri adalah lembaga LSP P1 yang telah mendapat lisensi dari BNSP,” ujar asesor uji sertifikasi kompetensi programmer BSI, Agung Sasongko di Pontianak, Kamis.
Agung mengatakan bahwa mahasiswa sebenarnya mempunyai antusias yang besar dalam kegiatan ini, berbeda dengan uji serkom yang pernah dilaksanakan sebelumnya.
“Uji serkom kali ini mahasiswa dinilai lebih siap dan lebih matang. Hal ini mungkin karena dipengaruhi bahwa dari sisi prodi sudah banyak memberikan workshop atau pelatihan yang menyinggung serkom ini sendiri,” jelas dia.
Para asesor sudah memiliki sertifikasi asesor sejak tahun 2019 dan telah melakukan assessmen baik di LSP P1 maupun di LSP P3. Menurut Sony, asesor sekaligus Kaprodi Sistem Informasi Kampus Kota Pontianak juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Rencara Stategis Universitas BSI Kampus Kota Pontianak, di mana setiap prodi wajib menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dibuktikan dengan adanya sertifikat kompetensi baik dari BNSP maupun dari vendor.
“Sebelum kegiatan sertifikasi berlangsung, calon asesi sudah dibekali beberapa pelatihan dalam bentuk workshop sebagai bahan persiapan,” kata dia.
Fatwa Hurian yang merupakan salah satu asesi dalam kegiatan ini menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya mulai dari mendapatkan pengalaman pembekalan dalam bentuk workshop selama 3 hari, tata cara assesmen dan juga saya dapat mengukur apakah kemampuan yang saya pelajari selama di bangku kuliah itu sudah siap untuk diakui oleh dunia industri /dunia usaha yang dibuktikan dengan mendapatkan sertifikat kompetensi.
“Secara keseluruhan kegiatan ini sukses digelar dan tentunya mendukung kebijakan pemerintah tentang paperless. Seluruh rekaman assesmen dilakukan di laman http://lsp.bsi.ac.id/, sehingga proses pelaksanaan dapat terekam dengan baik mulai dari pra assesmen, pelaksanaan assesmen hingga keputusan hasil assesmen ada di dalam aplikasi web tersebut,” kata dia.