Beijing (ANTARA) - Produsen vaksin terbesar di China Sinopharm dan perusahaan farmasi terbesar di Amerika Serikat Merck Sharp & Dohme (MSD) menandatangani kesepakatan kerja sama, Rabu (28/9).
Dengan adanya kesepakatan tersebut, Sinopharm akan menjadi diler dan agen eksklusif obat anti-COVID-19 buatan MSD di China.
Kedua pihak juga akan menegosiasikan kelayakan transfer teknologi sehingga obat anti-COVID-19 Molnupiravir nantinya bisa diproduksi dan tersedia di pasaran China daratan, demikian pernyataan Sinopharm dikutip Global Times.
Baca juga: Kim Jong Un perintahkan militer Korut amankan pasokan obat
Sinopharm akan secara aktif mendorong produksi secara lokal setelah MSD mentransfer teknologi untuk membantu China memerangi pandemi.
Molnupiravir salah satu obat anti COVID-19 yang banyak digunakan selain Paxlovid yang dibuat oleh Pfizer.
Molnupiravir telah disetujui untuk penggunaan darurat di lebih dari 40 negara, termasuk AS, Uni Eropa, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.
Hong Kong dan Taiwan juga menggunakan obat buatan MSD tersebut.
Baca juga: Obat antivirus COVID-19 Movfor mulai dipasarkan
Hingga Agustus 2022, MSD telah mendistribusikan 8,6 juta set Molnupiravir ke 30 pasar di berbagai negara dan digunakan perawatan untuk 1,8 juta pasien.
CEO Sinopharm Liu Jingzhen mengatakan kerja sama dengan MSD merupakan tindakan nyata dalam mengatasi pandemi dan membangun kesehatan masyarakat global.
Ia berharap kedua belah pihak dapat mengeksploitasi keunggulan masing-masing sehingga masyarakat mampu menjangkau akses obat-obatan tersebut.
CEO MSD Rob Davis merasa senang bisa bekerja sama dengan Sinopharm.
"Ini upaya terbesar kami dalam membantu dunia memerangi pandemi dan mendukung perawatan global," ujarnya.
Baca juga: Wilmar Group serahkan bantuan obat COVID-19 pada Pemprop Kalbar
Obat anti-COVID-19 akan diproduksi di China
Kamis, 29 September 2022 10:15 WIB