Pontianak (ANTARA) - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengingatkan para pelajar untuk tidak menikah muda karena cenderung memiliki banyak tantangan dan sejumlah risiko jika tidak dipertimbangkan secara matang.
"Banyak tekanan yang akan menghampiri pasangan muda yang telah menikah. Mulai dari masalah finansial, kesiapan mental, tekanan sosial, hingga kurangnya pengalaman dalam menghadapi masalah pernikahan," kata Muda kepada seluruh siswa SMA Negeri 3 Pontianak, Kalbar, Jumat.
Sebagai Dewan Pembina Forum Komunikasi Ikatan Alumni SMA Negeri Tiga Gajah Mada (FKIA Smantagama) Pontianak, Muda Mahendrawan mengingatkan para siswa untuk fokus terlebih dahulu pada urusan pendidikan. Alih-alih langsung menikah setelah sekolah.
"Mudah-mudahan siswa dengan karakter yang kokoh nantinya bisa melanjutkan studi yaitu kuliah. Fokus dengan pendidikan. Ingat, anak SMA Negeri 3 tidak kawin muda," tuturnya.
Baca juga: Muda pastikan pembangunan dan pelayanan masyarakat merata
Baca juga: Generasi muda diminta terlibat dalam pelestarian budaya
Lebih jauh Muda mengatakan, nikah muda juga akan bersinggungan dengan risiko kesehatan. Kehamilan di usia muda, ujarnya, sangat berisiko mengalami berbagai komplikasi yang membahayakan ibu maupun janin.
"Pada janin, risiko yang mungkin terjadi adalah bayi terlahir prematur, stunting, atau berat badan lahir yang rendah," katanya.
Adapun risiko pada ibu melahirkan di usia muda, yakni bisa menyebabkan terjadinya preeklamsia maupun anemia. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius seperti eklamsia yang berakibat fatal, bahkan kematian pada ibu dan bayi.
Pada kesempatan itu Muda Mahendrawan juga mengingatkan para siswa untuk tidak menjadi generasi yang membebani negeri. Sebab, membebani berarti menjadi bagian daripada masalah. Alih-alih dapat membantu mengatasi masalah orang banyak.
Baca juga: Tak hanya lansia pikun juga bisa serang orang yang masih muda
Baca juga: Menanamkan semangat kebangsaan melalui lomba gerak jalan
"Kita tidak boleh menjadi generasi yang hanya menjadi beban bagi republik ini. Itu ikrar, itu prinsip. Kita harus berkontribusi sebagaimana semangat juang yang ada. Apalagi ini mendekati peringatan Hari Sumpah Pemuda," katanya.
Ia menegaskan, para siswa harus selalu berpikir untuk membahagiakan orang banyak. Karena bahagia bukan semata hak pribadi, melainkan adalah hak orang banyak.
"Prinsipnya anak-anak harus tumbuh dengan karakter yang kokoh dan selalu rendah hati tapi tinggi kualitas diri. Jangan terbalik, tinggi hati tapi kualitas rendah. Tidak boleh rendah diri. Rendah hati wajib, rendah diri tidak boleh. Anak SMA Negeri 3 harus percaya diri, mampu untuk unggul dan mampu untuk meyakinkan bahwa dirinya akan mampu bermanfaat," kata Muda.
Baca juga: Kaum muda perbatasan diajak amalkan Pancasila
Baca juga: Anak muda aset dan butuh keteladanan berpolitik