Kapuas Hulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu mengajak masyarakat untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di saat musim kemarau.
"Sekarang ini cuaca panas, yang perlu dicegah dan diantisipasi adalah yang berkaitan dengan karhutla," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.
Baca juga: PLN tingkatkan kapasitas tanggap bencana karhutla di Kotawaringin Hilir
Gunawan menyampaikan meski cuaca tidak menentu seperti saat ini, di wilayah Kapuas Hulu musim kemarau sudah hampir sebulan terakhir, debit air di sungai Kapuas turun drastis, bahkan sejumlah anak sungai mengalami kekeringan.
Menurutnya, untuk mencegah dan menanggulangi karhutla, pihaknya juga melibatkan masyarakat peduli api (MPA) yang tersebar di 19 desa di 14 kecamatan di kabupaten setempat.
Dia mengatakan dalam satu kelompok masyarakat peduli api terdiri atas 30 orang yang sudah dilatih dalam mengatasi dan menanggulangi karhutla.
"Kami sudah lakukan pelatihan penanggulangan karhutla kepada masyarakat peduli api, selain itu juga sering dilakukan sosialisasi," katanya.
Dalam penanggulangan karhutla, katanya, BPBD Kapuas Hulu bekerja sama dengan perusahaan perkebunan sawit dan Manggala Agni Taman Nasional Betung Kerhiun dan Danau Sentarum.
Baca juga: Masyarakat Pontianak diberi pelatihan pengendalian Karhutla
Meskipun saat ini belum ada titik panas (hotspot) di wilayah Kapuas Hulu, Gunawan berpesan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran yang dapat terjadinya karhutla, terutama di lahan gambut.
"Sering terjadi di lahan gambut, bisa jadi puntung rokok atau membakar lahan kebun masyarakat yang menjalar, untuk itu perlu antisipasi kita bersama agar tidak terjadi karhutla di musim kemarau ini," katanya.
Baca juga: 27 titik panas terdeteksi di Kalimantan Selatan