Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar yang juga merupakan Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Ekonomi dalam Tim Peningkatan IPM Kalbar mengatakan bahwa pihaknya tengah membahas dan memetakan langkah strategis dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Koordinasi lintas dinas terkait yang masuk dalam Pokja Ekonomi Tim Peningkatan IPM Kalbar terus kami lakukan untuk memastikan dan memetakan langkah strategis apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan IPM Kalbar," ujarnya di Pontianak, Rabu.
Baca juga: Sutarmidji apresiasi capaian IPM Kabupaten Kubu Raya
Baca juga: Sutarmidji ajak semua pihak gotong royong tingkatkan IPM Kalbar
Baca juga: Sutarmidji imbau orang tua di Sambas dukung pendidikan anak
Baca juga: IPM Kalbar mengalami kemajuan
Ia menjelaskan bahwa kegiatan intervensi dari dinas teknis untuk mendukung ekonomi agar segera melaksanakan kegiatan di lapangan dan prioritas pada daerah yang IPM masih rendah.
"Untuk tindak lanjutnya agar merencanakan kegiatan di tahun depan dan seterusnya ke lokasi prioritas agar dapat mendongkrak peningkatan IPM dari aspek ekonomi yang indikatornya diukur dari pengeluaran penduduk per kapita," kata dia.
Baca juga: Kalbar fokus IPM dan infrastruktur
Ia menambahkan dalam pembahasan lintas dinas, telah dipetakan situasi dan permasalahan yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Hal tersebut menjadi acuan sehingga bisa diberikan solusi strategis sebagai tindak lanjut untuk peningkatan IPM di Kalbar.
Baca juga: Kalbar fokus tingkatkan IPM dan infrastruktur
Baca juga: Norsan minta Pemkab Kapuas Hulu tingkatkan IPM
Baca juga: Disdikbud Bengkayang: Pendidikan kesetaraan atasi putus sekolah
Baca juga: Gubernur minta Dewan Pendidikan bantu tingkatkan IPM
"Dalam pemetaan, situasi atau permasalahan digambarkan seperti apa. Nah, dengan mengetahui permasalahan di lapangan bisa direkomendasikan solusi yang tepat sasaran. Sehingga bisa berpengaruh signifikan dalam peningkatan IPM Kalbar," jelas dia.
Menurutnya ada beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti yakni terkait pemetaan berupa mengidentifikasi dan memetakan sumber pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota, fokus untuk Kabupaten dengan IPM lima terendah. Kemudian peningkatan pendapatan berupa meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja dan perlunya memperlancar akses untuk daerah tertinggal dan menjamin ketersediaan barang.
Baca juga: Kalimantan Barat bangun SMA/SMK unggulan
"Terkait tenaga kerja perlunya regulasi penggunaan tenaga kerja lokal untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja lokal," jelas dia.
Baca juga: Sutarmidji minta Pemda sinergi program dengan peningkatan IPM Kalbar
Baca juga: Pemprov Kalbar maksimalkan pemanfaatan FSVA untuk peningkatan IPM dan penurunan stunting
Baca juga: Wali Kota Pontianak: Pembangunan di Kalbar banyak kemajuan
Baca juga: Kalimantan Barat tingkatkan IPM dengan penerapan pendidikan inklusi
Dalam hal pertanian, perlu pengolahan hasil untuk membantu kepastian harga hasil pertanian. Selanjutnya, hasil produksi sektor pertanian harus cepat didistribusikan dan diakses oleh masyarakat, sehingga menekan risiko kerusakan hasil produksi yang bisa mempengaruhi nilai ekonomi.
"Kita tahu bahwa pertanian sebagai sektor utama di Kalbar dan sektor ini lebih tahan krisis. Untuk itu diperlukan untuk mendukung ketersediaan dan akses keragaman konsumsi masyarakat dari sektor pertanian, yang juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan kelompok masyarakat di sektor pertanian. Semoga dengan koordinasi dan sinergi yang melibatkan para pihak serta fokus dengan hasil pemetaan yang ada bisa melahirkan percepatan peningkatan IPM di Kalbar," kata dia.
Baca juga: Kalbar targetkan tahun 2023 pencapaian IPM sebesar 70,78 poin
Saat ini IPM Kalbar 67, 9 pertumbuhan ekonomi 5,02 - 5,68 persen, angka kemiskinan 7,08- 7,00 persen, tingkat pengangguran terbuka 5,42- 3,98 persen dan gini rasio 0,321- 0,318
Baca juga: Indeks pembangunan manusia Kota Pontianak tertinggi di Provinsi Kalbar
Baca juga: Pertumbuhan IPM Kalbar melambat dampak pandemi
Baca juga: IPM Kota Pontianak 2020 capai 79,44 tertinggi di Kalimantan Barat
Baca juga: Paslon Hero - Ruberti janji tingkat IPM melalui beasiswa
Baca juga: Sutarmidji minta media informasikan IPM
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Koordinasi lintas dinas terkait yang masuk dalam Pokja Ekonomi Tim Peningkatan IPM Kalbar terus kami lakukan untuk memastikan dan memetakan langkah strategis apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan IPM Kalbar," ujarnya di Pontianak, Rabu.
Baca juga: Sutarmidji apresiasi capaian IPM Kabupaten Kubu Raya
Baca juga: Sutarmidji ajak semua pihak gotong royong tingkatkan IPM Kalbar
Baca juga: Sutarmidji imbau orang tua di Sambas dukung pendidikan anak
Baca juga: IPM Kalbar mengalami kemajuan
Ia menjelaskan bahwa kegiatan intervensi dari dinas teknis untuk mendukung ekonomi agar segera melaksanakan kegiatan di lapangan dan prioritas pada daerah yang IPM masih rendah.
"Untuk tindak lanjutnya agar merencanakan kegiatan di tahun depan dan seterusnya ke lokasi prioritas agar dapat mendongkrak peningkatan IPM dari aspek ekonomi yang indikatornya diukur dari pengeluaran penduduk per kapita," kata dia.
Baca juga: Kalbar fokus IPM dan infrastruktur
Ia menambahkan dalam pembahasan lintas dinas, telah dipetakan situasi dan permasalahan yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Hal tersebut menjadi acuan sehingga bisa diberikan solusi strategis sebagai tindak lanjut untuk peningkatan IPM di Kalbar.
Baca juga: Kalbar fokus tingkatkan IPM dan infrastruktur
Baca juga: Norsan minta Pemkab Kapuas Hulu tingkatkan IPM
Baca juga: Disdikbud Bengkayang: Pendidikan kesetaraan atasi putus sekolah
Baca juga: Gubernur minta Dewan Pendidikan bantu tingkatkan IPM
"Dalam pemetaan, situasi atau permasalahan digambarkan seperti apa. Nah, dengan mengetahui permasalahan di lapangan bisa direkomendasikan solusi yang tepat sasaran. Sehingga bisa berpengaruh signifikan dalam peningkatan IPM Kalbar," jelas dia.
Menurutnya ada beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti yakni terkait pemetaan berupa mengidentifikasi dan memetakan sumber pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota, fokus untuk Kabupaten dengan IPM lima terendah. Kemudian peningkatan pendapatan berupa meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja dan perlunya memperlancar akses untuk daerah tertinggal dan menjamin ketersediaan barang.
Baca juga: Kalimantan Barat bangun SMA/SMK unggulan
"Terkait tenaga kerja perlunya regulasi penggunaan tenaga kerja lokal untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja lokal," jelas dia.
Baca juga: Sutarmidji minta Pemda sinergi program dengan peningkatan IPM Kalbar
Baca juga: Pemprov Kalbar maksimalkan pemanfaatan FSVA untuk peningkatan IPM dan penurunan stunting
Baca juga: Wali Kota Pontianak: Pembangunan di Kalbar banyak kemajuan
Baca juga: Kalimantan Barat tingkatkan IPM dengan penerapan pendidikan inklusi
Dalam hal pertanian, perlu pengolahan hasil untuk membantu kepastian harga hasil pertanian. Selanjutnya, hasil produksi sektor pertanian harus cepat didistribusikan dan diakses oleh masyarakat, sehingga menekan risiko kerusakan hasil produksi yang bisa mempengaruhi nilai ekonomi.
"Kita tahu bahwa pertanian sebagai sektor utama di Kalbar dan sektor ini lebih tahan krisis. Untuk itu diperlukan untuk mendukung ketersediaan dan akses keragaman konsumsi masyarakat dari sektor pertanian, yang juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan kelompok masyarakat di sektor pertanian. Semoga dengan koordinasi dan sinergi yang melibatkan para pihak serta fokus dengan hasil pemetaan yang ada bisa melahirkan percepatan peningkatan IPM di Kalbar," kata dia.
Baca juga: Kalbar targetkan tahun 2023 pencapaian IPM sebesar 70,78 poin
Saat ini IPM Kalbar 67, 9 pertumbuhan ekonomi 5,02 - 5,68 persen, angka kemiskinan 7,08- 7,00 persen, tingkat pengangguran terbuka 5,42- 3,98 persen dan gini rasio 0,321- 0,318
Baca juga: Indeks pembangunan manusia Kota Pontianak tertinggi di Provinsi Kalbar
Baca juga: Pertumbuhan IPM Kalbar melambat dampak pandemi
Baca juga: IPM Kota Pontianak 2020 capai 79,44 tertinggi di Kalimantan Barat
Baca juga: Paslon Hero - Ruberti janji tingkat IPM melalui beasiswa
Baca juga: Sutarmidji minta media informasikan IPM
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022