Tabanan ( ANTARA Kalbar) - Umat Kristen Protestan di Desa Pekraman Piling, Mengesta, Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali melakukan berbagai persiapan menyambut Hari Raya Natal 2012.
"Kegiatan itu antara lain mebat, membuat masakan khas Bali, kemudian ngejot yakni memberikan masakan itu kepada tetangganya di desa setempat yang beragama Hindu," kata Majelis Diaken GKPB Immanuel Jemaat Piling Kanginan, I Nyoman Sukayasa, Minggu.
Ia mengatakan, tradisi "mebat dan ngejot" itu diwarisinya secara turun temurun hingga sekarang. Kesibukan umat Kristen di desa yang berjarak sekitar 45 km barat daya Kota Denpasar dilakukan sejak Sabtu (22/12).
Mereka menyiapkan makanan menu khas Bali, yakni membuat lawar, sate babi, serta jajan Bali, untuk nantinya dibagikan kepada umat Hindu dalam lingkungan desa yang selama ini mereka hidup rukun, harmonis berdampingan satu sama lain.
"Selain ngejot, umat Kristen di sini juga mempunyai tradisi nampah (memotong babi) seperti biasa dilakukan umat Hindu menjelang Galungan," tutur I Nyoman Sukayasa.
Menurutnya, tradisi ngejot dalam setiap hari raya Natal dilakukan sekali dalam setahun kepada warga Hindu. Tapi kalau warga Hindu, tradisi ngejot dilakukan dua kali dalam setahun bertepatan dengan Hari Raya Galungan.
Keunikan tradisi Natal di desa itu juga terlihat dari pakaian yang digunakan saat berlangsungnya persembahyangan Natal. Seluruh jemaat gereja mengenakan busana adat bali saat berdoa di gereja.
Pembauran menurut Sukayasa tidak hanya berlaku saat hari raya, namun dalam sehari. Bahkan umat Kristen ikut menjadi anggota organisasi suka duka di banjar, mulai dari urusan perkawinan, kematian, metelubulanan, pembaptisan,serta ulang tahun.
"Biasanya kalau warga Hindu mempunya kegiatan upacara adat, umat Kristen ikut membantu mempersiapkan upacaranya. tradisi ini merupakan kebiasaan turun temurun yang hingga saat ini masih tetap dilestarikan oleh warga Desa Pekraman Piling ," ujar I Nyoman Sukayasa.
(KR-MDE)