Pontianak (Antara Kalbar) - Kunjungan perdana Joko Widodo sebagai Presiden RI ke Provinsi Kalimantan Barat yang dijadwalkan pada 20 - 21 Januari ini memberi kesan tersendiri bagi jajaran protokoler pemerintah provinsi setempat.
"Kalau sekarang, tidak terlalu terbebani berbagai hal yang teknis," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Kalbar, Numsuan Madsun di Pontianak, Senin.
Bahkan, lanjut dia, biaya yang harus disiapkan juga jauh lebih sedikit dibanding kunjungan Presiden atau Wakil Presiden sebelumnya.
Menurut dia, dalam kunjungan Presiden atau Wakil Presiden sebelumnya, setidaknya harus disiapkan sekitar Rp2 miliar yang dianggarkan tiap tahun.
Biaya tersebut untuk berbagai hal. Seperti pengamanan, kesiapan lokasi kegiatan, serta hal teknis lainnya.
"Untuk baliho, spanduk, umbul-umbul, sampai karpet, itu saja bisa puluhan juta rupiah," katanya.
Sedangkan untuk persiapan kunjungan kali ini, lanjut dia, nilai yang disiapkan dalam angka yang wajar.
"Tidak perlu menyiapkan baliho, spanduk, umbul-umbul, sampai karpet merah," kata dia.
Berdasarkan rancangan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kalbar, pada Selasa (20/1) meresmikan Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Kemudian penyerahan traktor tangan sebanyak 520 unit, dan pompa air 120 unit sekaligus pencanangan pembangunan irigasi yang dipusatkan di Desa Ngarak, Kabupaten Landak.
Presiden juga dijadwalkan mengunjungi UPT Manggala Agni di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya serta meninjau Jembatan Tayan di Tayan, Kabupaten Sanggau.
Lalu, menginap di Hotel Mercure Pontianak, dan mengunjungi daerah perbatasan menggunakan helikopter seperti Badau, Entikong, Aruk dan Temajok.
Namun jadwal tersebut sewaktu-waktu dapat berubah karena tergantung kondisi cuaca. Ia mengakui, Presiden yang dikenal dengan aksi blusukannya itu bisa saja mengubah jadwal yang direncanakan sebelumnya. "Tapi kami siap untuk itu," katanya menegaskan.
Pemprov Kalbar bersama Kodam XII Tanjungpura dan Polda siap dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan saat kunjungan Presiden Jokowi itu. ***2***