Pontianak (Antara Kalbar) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat M Zeet Hamdy Assovie mengatakan pada tahun ini terjadi peningkatan sebesar 12 persen untuk proses Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dibanding tahun lalu.
"Untuk jumlah pastinya saya lupa, namun kalau tidak salah mencapai ribuan transaksi lelang elektronik pada tahun ini," kata M Zeet di Pontianak, Minggu.
M Zeet menjelaskan, untuk pelaksanaan LPSE di Kalbar sejauh ini tidak ada masalah, khususnya dari aspek software. Namun dari aspek hardware, masih ditemukan beberapa masalah diantaranya kondisi pasokan listrik yang tidak memadai karena sangat sering terjadi pemadaman.
Menurutnya, ketersediaan listrik yang tidak memadai jelas sangat mempengaruhi pelaksanaan lelang secara online, terutama pada ketahanan peralatan yang digunakan.
"Tahu sendiri lah, yang namanya peralatan elektronik, kalau listrik sering hidup mati bisa mengakibatkan alat cepat rusak. Belum lagi proses pelelangan yang terkencala saat listrik mati," tuturnya.
Permasalahan lainnya adalah koneksi internet yang tidak stabil dan masih ada daerah yang tidak masuk dalam cakupan koneksi internet.
"Padahal beberapa waktu lalu pemerintah pusat akan melakukan interkoneksi untuk semua daerah dengan internet dalam pelaksanaan LPSE ini. Namun, perlu diketahui bahwa masih banyak daerah yang masuk dalam blank spot sehingga tidak bisa terhubung," katanya.
Terkait hal tersebut, sampai saat ini Kalbar masih melakukan proses pelelangan dengan dua sistem, baik melalui LPSE maupun manual, dimana hal itu disesuaikan dengan kondisi wilayah.
"Namun, dalam pelaksanaannya, Pemprov Kalbar berupaya untuk mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan oleh perundang-undangan, dimana untuk pelaksanaan lelang memang harus dilakukan dengan sistem online. Kemudian, untuk mewujudkan pengadaan barang dan jasa pemerintah tersebut dilakukan oleh dua unit kerja yang menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah yaitu Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan Unit Layanan Pengadaan (ULP)," kata M Zeet.