Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Ratusan pelamar mendatangi kantor BKD Kabupaten Melawi. Kedatangan mereka untuk memasukkan berkas lamaran terkait adanya informasi penerimaan tenaga kontrak daerah di lingkungan Pemkab Melawi.
Berdasarkan klarifikasi BKD, kegiatan tersebut bukanlah penerimaan tenaga kontrak baru, namun hanya sekedar mendata para peminat tenaga kontrak daerah.
Anita, salah seorang guru honor komite di SDN 19 Soyong ikut mendaftarkan diri agar bisa diterima menjadi tenaga kontrak daerah. Guru yang pernah masuk dalam tenaga honorer K2 namun tak lulus dalam ujian CPNS tersebut mencoba kembali peruntungannya untuk bisa bersaing menjadi guru kontrak daerah.
"Kebetulan saya ini sudah sepuluh tahun menjadi guru honor di sekolah, dulu sempat ikut tes K2 namun tidak lulus, siapa tahu tahun ini bisa lolos sebagai tenaga kontrak," katanya di temui di kantor BKD, Rabu.
Anita sendiri berharap, seharusnya pemerintah memprioritaskan bagi tenaga guru dan kesehatan saja dalam perekrutan tenaga kontrak ini, terutama mereka yang sudah mengabdikan diri sejak lama.
"Itulah saya dengar ini juga digabung dengan umum, harusnya kan diutamakan yang sudah honor sejak lama dulu, mereka sudah jelas ada kerjanya, sebab jujur saja saya sudah dua kali ikut tes namun tidak lulus, ini yang ketiga kalinya," kata dia.
Anita mengungkapkan, dirinya sudah bertugas di SDN 19 Soyong sejak tahun 2005, sesuai dengan SK yang dia terima dari kepala sekolah. Dia juga sudah mengabdikan diri sesuai dengan ketentuan yang ada, hanya saja nasibnya sampai kini belum berubah.
Sementara itu, Kepala BKD Melawi, Andri Suparto menerangkan, kegiatan yang dilakukan BKD selama beberapa hari mulai dari tanggal 3 hingga 11 September sebenarnya bukanlah proses penerimaan tenaga kontrak daerah.
"Ini hanya pendataan ulang kepada anak-anak Melawi yang berminat menjadi tenaga kontrak. Pendataan ini dilakukan agar BKD punya data berapa sih yang ingin menjadi tenaga kontrak daerah. Jadi mereka itu hanya calon pendaftar tenaga kontrak," kilahnya.
Pendataan ini, sebut Andri akan berakhir hingga 11 September mendatang. Dikatakannya, Pemkab Melawi memang pada tahun ini tidak mungkin untuk menerima tenaga kontrak baru. Selain karena persoalan anggaran yang tidak ada, kebijakan pusat juga belum memperbolehkan daerah menerima tenaga honorer lagi.
"Untuk tahun depan juga belum diketahui, ada tidak penambahan tenaga honorer ini. Yang jelas ini masih sekedar wacana," katanya.
Andri mengungkapkan alasan BKD melakukan pendataan calon tenaga kontrak daerah ini. Sebelumnya memang ada wacana dari penjabat bupati, Hatta yang merencanakan untuk merekrut tenaga kontrak baru untuk mengisi formasi yang lowong karena tenaga kontrak lama lulus dalam seleksi CPNS K2.
"Jumlahnya sekarang masih diinventarisasi, berapa banyak honor daerah yang diangkat menjadi CPNS K2. Seperti di DPPKAD kemarin kan ada 2, di Disdik ada 58 orang, juga ada di BKD. Ini kita kumpul-kumpul berapa jumlah seluruhnya," terangnya.
Selanjutnya, kata Andri, setelah dilakukan pendataan terhadap peminat tenaga kontrak daerah serta jumlah honor daerah yang lulus K2 di ketahui, akan dilaporkan kepada Pj Bupati.
Rencananya memang slot honor daerah yang sudah kosong ini akan diisi oleh tenaga kontrak baru dan terfokus hanya untuk mengisi tenaga pendidikan dan kesehatan.
"Sampai sekarang belum dipastikan jadwal tesnya. Hanya nanti kalau sudah ada perintah untuk melakukan seleksi tenaga kontrak, kita tinggal melakukan tes. Karena mereka sudah memiliki nomor tes. Jadi ga perlu lagi bolak-balik," ulasnya.
Hingga Rabu tadi setidaknya sudah lebih dari 480 pelamar memasukkan berkas lamaran mereka ke BKD. Dikatakan Andri, proses selanjutnya tinggal menunggu perintah Pj Bupati apakah memang ada penerimaan atau tidak tenaga kontrak daerah baru.
Para pendaftar tenaga kontrak baru ini sendiri bervariasi, ada yang memang baru menyelesaikan studi atau fresh graduate, ada juga yang sudah berstatus sebagai guru atau honor komite.
Pemkab Melawi Data Peminat Tenaga Kontrak Daerah
Rabu, 9 September 2015 21:43 WIB