Ratusan Warga "KPK" Ikuti Pawai Taaruf
Jumat, 22 September 2017 5:53 WIB
Pontianak (Antara Kalbar) - Ratusan Umat Muslim Desa Kuala Pangkalan Keramat (KPK) Kecamatan Teluk Keramat ikuti pawai taaruf dan tabliq akbar yang diselenggarakan Pemdes setempat dalam rangka menyemarakkan peringatan tahun baru Islam, 1 Muharram 1439 Hijriah.
"Kita apresiasi dan bersyukur karena warga dalam mengikuti acara pawai begitu antusias. Itu terlihat dari banyaknya peserta mulai sekolah-sekolah dari tingkat SD, SMP sampai SMA. Selain itu ada juga dari tingkat TK / TPA yang ada di Desa KPK, tokoh-tokoh agama dan warga setempat," ujar Kepala Desa KPK, Asmu`ie saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Asmu`i menjelaskan melalui kegiatan pawai tersebut bagian dari untuk meningkatkan kesadaran generasi untuk memperdalam pengetahuan tentang Islam.
"Semoga momen ini bisa mendorong semangat untuk menjalankan syariat Islam untuk semakin baik, kecintaan terhadap agama Islam juga," kata dia.
Menurutnya apabila masyarakat terus-menerus memperbaiki diri untuk menjalankan syariat agamanya, maka tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara ini juga akan semakin tertib.
"Kalau sejak dini dibekali dengan pengetahuan agama yang banyak , mudah-mudahan nanti mereka bisa menjadi generasi yang bertakwa dan berkarakter kuat. Berjalan kaki sejauh belasan kilometer ini digelar untuk mengenang perjalanan hijrah Rasulullah Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah," kata dia.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Sambas, Hasanusi saat tabliq menyampaikan peringatan tahun baru hijriah merupakan momen umat muslim untuk berintrospeksi dalam hidupnya.
"Umat muslim dapat mengambil hikmah Tahun Baru Islam 1439 Hijriah dengan meneladani Rasulullah Muhammad SAW dalam hidupnya yaitu memelopori hijrah dengan mengajak masyarakat dari lingkungan yang tanpa budaya dan tanpa peradaban menuju masyarakat Islami yang bermoral, berbudaya dan beradab," ingatnya.
Lebih lanjut Hasanusi menyebutkan Muharram salah satu dari empat bulan suci yang tersebut dalam Alquran.
"Di antara kedua belas bulan itu ada empat bulan yang disucikan yakni Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab," katanya.
Meski ada ada empat bulan dianggap suci, tegas Hasanusi bukan berarti bulan-bulan lainnya tidak memiliki keutamaan karena Ramadhan yang diakui sebagai bulan paling suci dalam satu satu tahun.
"Pada dasarnya setiap bulan sama satu dengan yang lainnya dan tidak ada perbedaan dalam kesuciannya dibandingkan dengan bulan- bulan lain," paparnya.
*