Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta kepada setiap pemerintah kabupaten/kota di provinsi itu untuk cepat tanggap, jika mendapatkan informasi ada warga yang mengalami sakit dengan ciri-ciri terdampak virus Corona.
"Seperti yang terjadi di Bengkayang, lamban sekali penanganannya. Seharusnya bisa lebih cepat dan ini kami harapkan bisa dilakukan oleh Pemda lainnya untuk cepat tanggap mengantisipasi hal ini," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.
Dia menekankan hal tersebut khususnya kepada Pemda yang memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, karena pengawasan yang ketat harus dilakukan, khususnya bagi orang yang keluar masuk melalui pintu perbatasan.
Baca juga: BI Kalbar akui dampak Covid-19 target pertumbuhan ekonomi dapat direvisi
"Saya juga kembali menegaskan kepada masyarakat Kalbar, jangan nak ngade-ngade liburan ke negara lain. Sudah tahu, Korea Selatan terdampak Corona, masih mau liburan kesana. Kalau sampai terjangkit, bukan dirinya sendiri yang kena, tetapi pengaruh juga ke lingkungan sekitarnya," tuturnya.
Dirinya juga meminta kepada semua media agar bisa lebih mengutamakan pemberitaan yang mengedukasi masyarakat untuk terhindar dari virus tersebut.
"Sajikan berita dengan data yang valid dengan memperhatikan norma pemberitaan dan imbauan Dewan Pers terkait pemberitaan Corona. Jangan malah menyajikan berita yang berdampak pada kekhawatiran masyarakat," kata Sutarmidji.
Baca juga: Dinkes Kalbar pastikan satu TKA asal China di Ketapang negatif COVID-19
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson mengatakan, mengenai kasus dugaan Corona di Kabupaten Bengkayang yang mengharuskan satu keluarga yang baru pulang liburan dari Korea Selatan dirujuk ke RSUD Abdul Azis Singkawang, karena ada salah satu anggota keluarganya yang diduga terpapar virus Corona, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, Harrison membenarkan ada satu keluarga dari Kabupaten Bengkayang yang baru melakukan perjalanan ke Korea Selatan.
"Ketika pulang anaknya menderita demam batuk pilek.Kami sudah rujuk ke rumah sakit Singkawang dan sekarang sudah diisolasi ke rumah sakit Singkawang. Anaknya 5 tahun masuk dalam pasien observasi," katanya.
Baca juga: Dinkes Kalbar beri teguran kepada warga yang langgar karantina mandiri
Harrison menuturkan Dinkes Kalbar juga sudah mengambil sampel dari tenggorokan pasien dan sudah dikirim ke Kemenkes RI untuk diperiksa diruang laboratorium. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita sudah dapat hasilnya," harapnya.
Baca juga: Polda Kalbar ingatkan masyarakat tidak timbun masker dan keperluan pokok
Baca juga: Tidak ada warga Kalbar ditolak di PLBN Entikong terkait corona
Baca juga: Dinkes Kalbar siagakan sejumlah rumah sakit guna penanganan corona
Baca juga: Warga Pontianak yang dikarantina di Malaysia negatif Covid - 19
Sutarmidji minta pemkab/pemkot cepat tanggapi informasi corona
Kamis, 5 Maret 2020 14:48 WIB
Ketika pulang anaknya menderita demam batuk pilek.Kami sudah rujuk ke rumah sakit Singkawang dan sekarang sudah diisolasi ke rumah sakit Singkawang. Anaknya 5 tahun masuk dalam pasien observasi