Jakarta (ANTARA) - Panitia seleksi (pansel) pemilihan Calon Anggota Ombudsman Republik Indonesia 2021-2026 menyatakan ada 22 orang yang lolos "profile assessment" dan akan mengikuti tes kesehatan serta wawancara terbuka pada awal November 2020.
"Dari 71 peserta yang mengikuti 'profile assessment' sebanyak 22 orang dinyatakan lolos untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya," kata Ketua Pansel Calon Anggota Ombudsman RI Chandra M Hamzah dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat.
Menurut Chandra, seleksi "profile assesment" yang berlangsung pada 28-30 September 2020 itu dibantu oleh lembaga luar yang memiliki kompentensi untuk melakukan "profile assessment" dengan melakukan wawancara maupun "focus group discussion".
"Dari 71, awalnya kami akan mencari 36 calon anggota, namun setelah 'profile assessment' berjalan dan kami lihat hasil dari lembaga yang membantu kami terkait integritas, kepemimpinan dan lain-lainnya, ternyata tidak berhasil mendapatkan 36 orang dan hanya bisa dapat 22 nama yang disarankan untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya," ungkap Chandra.
Sebaran ke-22 orang tersebut berdasarkan provinsi, yaitu 1 orang dari Sumatera Selatan, 2 orang dari Banten, 4 orang dari jawa Barat, 1 orang dari Jawa Tengah, 3 orang dari Yogyakarta, 2 orang dari Jawa Timur, 1 orang dari Kalimantan Selatan, 1 orang dari Papua dan 7 orang dari DKI Jakarta.
"Dari 22 nama ini terdapat satu orang peserta yang berkebutuhan khusus atau difabel, beliau lolos untuk masuk ke tahap berikutnya jadi selanjutnya kami akan memperhatikan sebaran asal dan rekam jejak mereka seperti apa untuk diteruskan ke presiden sebanyak 18 nama dan selanjutnya diberikan ke DPR," tambah Chandra.
Terdapat 3 orang anggota Ombudsman RI periode 2016-2021 yang ikut lolos ke 22 besar.
"Yang lolos dari anggota Ombudsman periode ini ada bapak Alvin Lie, bapak Dadan Suparjo Suharmiwijaya, dan bapak Laode Ida," ungkap Chandra.
Ke-22 orang ini akan mengikut tahap berikutnya yaitu wawancara pada 2-4 November 2020 di Gedung Krida Bakti Jakarta dan tes kesehatan pada 5 November 2020 di RSPAD Gatot Subroto.
Peserta juga diwajibkan melakukan "swab test" secara mandiri pada 28 Oktober atau setelahnya dan wajib mengirimkan hasil swab paling lambat 1 November 2020.
Pansel mengharapkan masukan dari masyarakat terhadap nama-nama peserta yang lolos "profile assessment" itu dengan cara menyampaikan melalui pos ke Sekretariat Panitia Seleksi paling lambat 30 Oktober 2020 pukul 16.00 WIB dengan alamat Kementerian Sekretariat Negara, Gedung 1 Lantai 2, Jalan. Veteran No. 18, Jakarta Pusat 10110 atau melalui surat elektronik ke panselori2020@setneg.go.id atau website Administrasi Panitia Seleksi Elektronik (APEL) di https://apel.setneg.go.id.
Berikut nama 22 orang kandidat calon anggota Ombudsman RI yang lolos "profile assessment":
1. Alvie Lie Ling Piao (anggota Ombudsman RI 2016-2021)
2. Andri Gunawan Sumianto (tenaga ahli DPR RI)
3. Bobby Hamzar Rafinus (ASN di Kemenko Perekonomian)
4. Dadan Suparjo Suharmawijaya (anggota Ombudsman RI 2016-2021)
5. Hani Hasjim (Konsultan Komunikasi pada PT Redwhite Communication)
6. Heru Setiawan (Vice Presiden Kelembagaan pada PT PLN Pusat)
7. Hery Susanto (Direktur Operasional PT Grage Nusantara Global
8. Ibnu Anwarudin (ASN pada Kementarian Agama)
9. Indraza Marzuki Rais (Kepala SPI PT Perikanan Nusantara Persero)
10. James Modouw (dosen pada ISI Denpasa)
11. Jemsly Hutabarat (pegawai pada PT GMF Aeroasia)
12. Johanes Widijantoro (dosen pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
13. Laode Ida (anggota Ombudsman RI 2016-2021)
14. Mokh Najih (dosen pada Universitas Muhammadiyah Malang)
15. Muhammad Adrian Agustiansyah (Ombudsman RI Kepulauan Bangka Belitung)
16. Muhammad Joni Yulianto (konsultan pada AIPJ-Cardno Emerging Market).
17, Noorhalis Majid (Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalimantan Selatan)
18. Raminto (dosen pada Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)
19. Robertus Na Endi Jaweng (peneliti dan pimpinan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah)
20. Roby Arya Brata (ASN pada Sekretariat Kabinet RI)
21. Ucu (ASN pada Sekretariat Presiden RI)
22. Yeka Hendra Fatika (Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi)