Kapuas Hulu (ANTARA) - Petani sawit Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bina Sejahtera Setunggul di Kecamatan Silat Hilir, Kapuas Hulu, mengikuti pelatihan teknik pencegahan dan penanggulangan kebakaran kebun sawit.
Kegiatan tersebut sebagai salah satu program dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/NGO) Solidaridad dan GIZ Sustainable Agricultural Supply Chain in Indonesia (Sasci) bekerja sama bilateral antara Pemerintah Jerman dan Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.
“Sekitar 100 pekebun kami bekali teknik mencegah dan penanggulangan kebakaran di kebun,” kata Program Manager Solidaridad Jimmy Wilopo, di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Jimmy Wilopo, Solidaridad dan GIZ mendukung sekitar 100 pekebun sawit yang tergabung dalam BUMDes Bina Sejahtera Setunggul untuk menjadi pekebun lestari.
Menurutnya, pelatihan mencegah dan menanggulangi kebakaran sangat penting bagi petani sawit dan perlu diagendakan setiap tahun antara perusahaan dan petani kebun, sehingga pencegahan kebakaran akan menjadi norma yang bersifat prinsip pada setiap pekebun.
Dia mengatakan materi pencegahan dan penanggulangan kebakaran disampaikan oleh PT Riau Agrotama Plantation (RAP).
“Petani sawit merupakan garda terdepan apabila terjadi kebakaran, sehingga sangat penting dibekali teknik mencegah dan menanggulangi kebakaran,” kata dia.
Project Leader GIZ Sasci Per Rasmussen mengatakan sejak Agustus 2021 pihaknya bekerja sama dengan Solidaridad dalam melakukan pendampingan dan pengembangan kapasitas petani sawit.
Dia berharap dengan adanya pendampingan dapat menjadikan petani sawit BUMDes Bina Sejahtera Setunggul, menjadi petani yang mandiri.
“Saya senang sekali berada di sini, akhirnya bisa mengunjungi Desa Setunggul, melihat bagaimana pekebun bertransformasi menjadi pekebun lestari,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Silat Hilir Indrayadi mengatakan program kerjasama antara Solidaridad dan GIZ Sasci sanga membantu dan membangun petani kelapa sawit berkelanjutan di Kecamatan Silat Hilir.
Dia mengatakan pola pembinaan yang dilakukan pun sangat membantu pemerintah dalam merealisasikan program nasional yaitu sertifikasi perkebunan berkelanjutan Indonesia atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
“Dengan pembinaan yang dilakukan petani dapat mempersiapkan sebelum akhirnya wajib memiliki sertifikasi pada Tahun 2025 mendatang,” kata dia.
Hal senada dikatakan, Kepala Desa Setunggul Deni Mulyadi bahwa Solidaridad dan GIZ Sasci selama ini telah sangat membantu, baik bantuan alat hingga pendidikan tentang perkebunan kelapa sawit kepada petani sawit mandiri.
“Kami berterima kasih atas pembinaan yang dilakukan , terutama dalam mempersiapkan sertifikasi ISPO dan RSPO,” ucapnya.