Pontianak (Antara Kalbar) - Bursa Efek Indonesia Kalimantan Barat memprediksikan akan terjadi peningkatan transaksi di pasar modal pada tahun ini dengan nilai Rp4 triliun.
"Kita melihat terjadi pertumbuhan yang signifikan untuk transaksi pasar modal pada awal tahun, khususnya di bulan Januari dan Februari. Transaksi sudah mencapai dua kali lebih besar dari periode yang sama pada tahun lalu," kata Kepala BEI Perwakilan Kalbar Taufan Febiola di Pontianak, Rabu.
Terkait hal itu, lanjutnya, pihaknya memprediksikan pertumbuhan transaksi pasar modal di Kalbar, tahun ini juga akan dua kali lipat dari total transaksi tahun lalu yang mencapai Rp2,6 triliun.
"Makanya, tahun ini kita memprediksi, transaksi pada tahun ini bisa mencapai Rp4 triliun. Selain itu tahun ini kita juga menargetkan penambahan investor baru bisa menjadi 5.000 investor, dimana hal ini kita targetkan naik lima kali lipat," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya akan mengedukasi pegawai negeri sipil (PNS) agar mereka bisa mengenal produk-produk pasar modal. Sehingga mereka bisa bertransakasi di Bursa Efek Indonesia.
Taufan menambahkan, yang paling banyak diminati masyarakat pada saat ini masih dalam produk saham, kemudian terjadinya peningkatan pembelian obligasi pemerintah seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan syariah juga cukup mengalami peningkatan.
"Jadi, kita berharap pertumbuhan produk tahun 2016 bisa mencapai 20 persen," kata Taufan.
Dia menambahkan, peran pasar modal sebagai wahana investasi sesungguhnya dapat menjawab kebutuhan investor, khususnya dalam hal potensi menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan produk investasi lainnya.
"Apalagi saat ini modal awal investasi di pasar modal sudah semakin dapat dijangkau oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Jadi, kami dalam kesempatan ini mengajak seluruh masyarakat Kalbar untuk mulai menginvestasikan uangnya melalui pasar modal karena prospeknya memang cukup menjanjikan," kata Taufan.
Transaksi Pasar Modal Kalbar Diprediksikan Rp4 Triliun
Rabu, 17 Februari 2016 22:05 WIB