Pontianak (Antara Kalbar) - Konsorsium Perempuan dan Keberlanjutan Kehidupan Kalbar melalui kegiatan Media Briefing III membedah peran ekonomi perempuan desa dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat desa.
"Kegiatan yang digelar ini juga bagian lanjutan dari pembinaan dan pendampingan dari Konsorsium Perempuan Kalbar terhadap sejumlah petani perempuan desa di dua kabupaten di Kalbar," ujar Penanggung jawab Program Konsorsium Perempuan dan Keberlanjutan Kehidupan Kalbar, Laily Khairnur di Pontianak, Selasa.
Ia menambahkan apa yang dibahas agar desa yang memiliki lembaga yang berperan untuk menguatkan perekonomian di desa bisa difungsikan secara maksimal.
"Namun peran perempuan dalam lembaga tersebut juga harus terwakili. Hanya saja, banyak yang bisa dikatakan belum berhasil dalam hal ini," kata dia.
Laily mengatakan terkait program yang direncanakan oleh agen-agen pembangunan seperti pemerintah dan lembaga pemberdayaan masyarakat pada dasarnya memiliki keterkaitan dan bertujuan untuk kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan.
"Program kita yang kita desain ini juga ingin berkontribusi dari tujuan pembangunan di Indonesia dan di dunia, yang masuk dalam Sustainable Development Goal (SDG), salah satunya tentang penuntasan kemiskinan dan ketahanan pangan gizi serta pertanian berkelanjutan," kata dia.
Kaitannya dengan UU Desa dan perempuan, kata Laily, kelembagaan ekonomi desa bisa dalam bentuk BUMDes seperti koperasi, perguruan tinggi dan lain-lain harusnya bisa memberikan ruang dan perempuan.
"Kita berharap peran perempuan dapat dilibatkan, sebab mustahil perempuan tidak terlibat. Sebab hampir 50 persen dari penduduk desa perekonomiannya didukung dari peran perempuan," kata dia.
Pembicara Media Briefing III yang digelar di Aula Dinkes Kalbar meliputi Akademisi Untan, Adi Suyatno, dari Lembaga Gemawan Encep Endan, Koordinator Pusat Penelitian dan Pengembangan Desa Untan, Faisal Riza dan perwakilan kelompok petani binaan.
Konsorsium Perempuan untuk Keberlanjutan Penghidupan di Kalbar saat ini terdiri dari Lembaga Pengembangan Masyarakat Swadaya dan Mandiri (Gemawan), Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita Borneo (PPSW-Borneo), Yayasan Dian Tama Pontianak, Lembaga Swadaya Masyarakat Simpai Kapuas, dan Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK).
(KR-DDI/N005)
Konsorsium Perempuan Kalbar Bedah Peran Ekonomi Perempuan Desa
Selasa, 31 Oktober 2017 22:10 WIB