Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Provinsi Kalbar sepanjang 2021 terkendali dan hal itu dibuktikan dengan angkanya hanya sebesar 1,45 persen.
"Bersyukur inflasi di Kalbar sepanjang 2021 sangat terkendali. Inflasi yang terkendali tidak terlepas dari semua pihak terutama pemerintah daerah," ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto di Pontianak, Senin.
Baca juga: Indonesia beruntung alami inflasi rendah di tengah pandemi
Ia menjelaskan hanya untuk kota berkembang seperti Sintang yang masuk dalam pencatatan inflasi masih tinggi namun masih tetap terkendali.
"Kalau di Sintang itu daerah berkembang, termasuk di Kota Singkawang yang kadang inflasinya juga tinggi. Namun inflasi tinggi juga bukan hal yang negatif. Inflasi tinggi juga menunjukkan aktivitas ekonomi meningkat. Kalau inflasi rendah orang bisa tidak bagus bagi penjual. Semua itu tentu syaratnya terkendali," jelas dia.
Baca juga: Pemerintah diminta waspadai potensi kenaikan harga pangan pada 2022
Secara umum menurutnya pemerintah saat ini sudah lebih siap dalam berbagai hal termasuk inflasi dan ekonomi dibandingkan tahun sebelumnya yang masih gagap dalam penanganan COVID-19.
"Kalau tahun 2021 itu kan pemerintah sudah siap, ekonomi dapat tumbuh, inflasi terkendali dan aktivitas masyarakat tidak terlalu terbatas sehingga semua bergerak," kata dia.
Baca juga: BPS : Inflasi Kota Singkawang pada September sebesar 0,42 persen
Ia berharap tahun ini tetap lebih siap dalam berbagai hal termasuk pengendalian inflasi. Pemerintah daerah dengan semua elemen tetap harus solid dan bekerjasama berpartisipasi.
"Harapan 2022 ini ekonomi tumbuh, inflasi terjaga dan aktivitas semua bergerak. Kembali protokol kesehatan terus dijalankan dan vaksinasi digencarkan dengan begitu ekonom akan lebih baik," kata dia.