"Kami melihat peluang UMKM dalam acara PGD ini sangat besar. Keuntungan yang didapat bisa dari wisatawan yang berkunjung atau masyarakat sekitar yang hadir, sehingga UMKM bisa bergerak," kata Ketua Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (Sekberkesda) Kalbar Eugene Yohanes Palaunsoeka di Pontianak, Jumat.
Baca juga: Lasarus jelaskan empat karakteristik dayak dalam seminar PGD XXXVI
Baca juga: Gawai Dayak Kalbar XXXVI gali budaya lokal hadirkan lomba tumbuk padi
Hanya saja, katanya, saat ini jumlah stan atau lapak yang disediakan dibatasi, karena masih dalam masa transisi dari pandemi COVID-19.
"Untuk tahun ini lapak bagi pelaku UMKM kuliner masih dibatasi, karena pandemi COVID-19. Pameran yang tersedia, antara lain kerajinan atau pernak-pernik khas suku dayak, perhiasan, dan sebagainya. Selama pameran UMKM di Pontianak ini berlangsung disambut baik oleh pengunjung, banyak yang membeli, baik dari masyarakat setempat maupun dari luar daerah," ucapnya.
Baca juga: Dari seminar PGD XXXVI ada empat karakteristik dayak
Baca juga: Masyarakat adat Dayak di Landak tiadakan gawai padi karena COVID-19
Sementara itu, salah seorang pelaku UMKM, Mulya mengaku sangat terbantu dengan acara Pekan Gawai Dayak Kalbar ke-36 ini. "Dengan adanya acara ini membuka peluang kami sebagai pelaku UMKM untuk memasarkan dagangan dan meningkatkan pendapatan kami," ujarnya
Menurutnya, omset yang didapat juga meningkat sekitar 50 persen dari biasanya, karena antusias pengunjung yang hadir dalam agenda besar itu.
Baca juga: Karolin minta peserta Gawai Dayak hargai Ramadhan
"Saya berharap ke depannya semakin banyak lagi agenda besar seperti ini dan diadakan setiap tahun agar membantu para pelaku UMKM," kata Mulya.
PGD Kalbar ke-36 itu digelar di Rumah Radakng, Pontianak. Selain pameran usaha UMKM, terdapat juga tujuh lomba, yakni lomba sumpit, silat, bujang dara gawai, busana anak, lagu Dayak dewasa, melukis perisai, dan lomba menumbuk padi dan menampik.
Baca juga: DAD Sintang gelar lomba lagu Dayak