Pontianak (Antara) - Para kepala daerah yang ada di Kalimantan Barat diminta untuk segera menetapkan status siaga darurat bencana asap, sejalan dengan Inpres Nomor 11 tahun 2015.
"Sampai saat ini sudah ada beberapa bupati yang mengeluarkan SK penetapan status siaga darurat bencana asap, di antaranya Kabupaten Kubu Raya, Kapuas Hulu, Mempawah, Sanggau dan Landak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TTA Nyarong di Pontianak, Jumat.
Dia menyarankan, bagi daerah lain yang belum mengeluarkan SK tersebut, untuk segera merealisasikannya, khususnya untuk Kabupaten Ketapang, mengingat beberapa waktu lalu banyak titik api ditemukan di Ketapang.
"Jika sudah ada SK yang dikeluarkan oleh kepala daerah, maka komitmen kepala daerah untuk menanggulangi bencana asap itu sudah jelas," tuturnya.
Dengan adanya keputusan tersebut, maka jika suatu daerah akan menganggarkan dana dan membentuk komando dan gerak serta sinergi dengan instansi terkait untuk melakukan upaya pencegahan dan langkah antisipasi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Surat Keputusan tersebut juga bisa dijadikan kekuatan untuk menggerakkan berbagai unsur dalam masyarakat, baik itu lembaga, instansi atau tokoh masyarakat untuk bergerak bersama-sama secara massif.
Nyarong menjelaskan, di Kalbar ada 135 desa yang sangat berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, terutama lahan gambut.
"Untuk itu kita harapkan masyarakat dapat mewaspadai terjadinya kebakaran lahan, dan kita minta untuk tidak dengan sengaja membakar lahan, meski itu untuk membuka lahan pertanian," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Supadio Pontianak, Dodo Gunawan mengatakan, jumlah hotspot di Kalbar kian menurun dan diharapkan ke depan tidak ada lagi titik api.
"Beberapa pekan lalu memang jumlahnya mencapai 100 lebih, tapi sekarang sudah mulai menurun, dimana dari pantauan sensor MODIS saat ini sudah terdeteksi 14 hotspot yang tersebar di enam kabupaten/kota di Kalimantan Barat, di antaranya di Kapuas Hulu terdapat enam hotspot, Ketapang dua hotspot, Melawi satu hotspot, Sambas satu hotspot, Sanggau tiga hotspot dan Kota Singkawang satu hotspot," kata Gunawan.
Dia menjelaskan, minimnya intensitas curah hujan di wilayah Kalbar dalam beberapa pekan terakhir ini mengakibatkan sejumlah wilayah diselimuti kabut asap. Namun Kondisi itu belum membahayakan aktivitas masyarakat.
(U.KR-RDO/N005)
Pemda Diminta Tetapkan Status Siaga Asap
Jumat, 19 Agustus 2016 16:14 WIB