Kuching (Antaranews Kalbar) - Sejumlah jurnalis mancanegara yang diundang Sarawak Tourism Board meliput Rainforest World Music Festival (RWMF) 2018 memilih menghabiskan waktu dengan bersepeda berkeliling Kota Kuching, Sarawak, Sabtu pagi.
Program bersepeda itu merupakan satu dari dua pilihan bagi para jurnalis yakni berkeliling kota menggunakan kendaraan bus.
Pada pukul 08.00 waktu setempat atau lebih awal satu jam dari WIB, rombongan sudah berangkat menggunakan kendaraan van dari Damai Beach Resort, tempat menginap, yang berjarak sekitar 30 km dari Kuching atau satu jam perjalanan.
Di Kuching, rombongan menuju Para Desa, One Wayang Tour Sdn Bhd, selaku penyedia jasa keliling kota menggunakan sepeda.
Semula, ada 11 orang yang mendaftar lalu berkurang menjadi lima dan akhirnya hanya tiga orang, termasuk Antara, yang tetap ikut kegiatan tersebut. Dua lainnya dari Jerman dan Australia.
Bansik, gadis muda asal Sri Aman, menjadi pemandu rombongan. Ia menjelaskan tata cara bersepeda serta jarak yang ditempuh yakni sekitar 13 kilometer.
Paket trip yang ditawarkan ke rombongan adalah B1, yakni mencakup seputaran kota saja. Ada puluhan paket perjalanan yang ditawarkan Para Desa.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Square Tower, sisa pembangunan masa James Brooke, orang Inggris yang memerintah Sarawak di masa lalu.
Selanjutnya rombongan menuju beberapa bangunan tua serta singgah di Museum Sarawak untuk melihat perkembangan negara bagian Malaysia itu dari masa ke masa.
Selepas itu, rombongan menuju kawasan pasar tradisional yang terletak di Indian Street. Pembeli dapat menawar harga di pasar ini. "Kalau pandai tawar, bisa lebih murah 20 persen 30 persen," kata Bansik, yang keturunan Dayak Iban.
Di kawasan ini juga terdapat Masjid India yang buka 24 jam. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang Sungai Sarawak ke kawasan Dewan Undangan Negeri. Sebelum menyeberang, mampir ke Masjid Bandar Raya Kuching.
Di Dewan Undangan Negeri, atau semacam legislatifnya Sarawak, perjalanan cukup berat karena harus menanjak cukup jauh.
Di kawasan itu terdapat Fort Margarita, sisa benteng masa lalu, dan gedung baru serta lama Dewan Undangan Negeri.
Untuk kembali ke pusat kota, melewati Jembatan Darul Hana yang baru diresmikan pada November 2017. Jembatan yang membentang sepanjang 336 meter diatas Sungai Sarawak ini menjadi ikon baru kota tersebut.
Setelah menempuh waktu sekitar tiga jam, rombongan kembali ke Para Desa. Lalu menikmati Es ABC khas Malaysia yang ada di sebelah Para Desa sebelum kembali ke Damai Beach Resort.