Pontianak (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi Qamal menyebutkan bahwa tingkat hunian hotel di Kota Pontianak mulai membaik dan dengan okupansi sudah mencapai 50 persen.
"Pelan - pelan kita saat ini dari sisi tingkat keterisian kamar mulai membaik dan mencapai 50 persen. Kenaikan tingkat hunian kamar dimulai sejak penerapan normal baru dan dua bulan ini terus membaik," ujarnya di Pontianak, Rabu.
Ia mengatakan bahwa dampak COVID-19, anggotanya sempat terpuruk dalam tingkat hunian kamar hanya 5 persen saja. Bahkan, sudah ada hotel yang harus tutup. Begitu juga restoran tutup dan tempatnya dijual.
"Jadi wabah COVID-19 ini sangat memberikan dampak besar bagi keberlangsungan sektor kami ini. Bersyukur sekarang mulai membaik dan harapan kita terus membaik," katanya.
Ia tidak memungkiri bahwa saat ini pekerja di hotel atau restoran masih ada gantian jam masuk atau hari kerjanya. Hal itu karena menyesuaikan tingkat layanan kepada pelanggannya.
"Kita saat ini memang masih melakukan efisiensi terutama dari sisi karyawan. Karyawan masuk gantian dan disesuaikan dengan kebutuhan hotel. Kalau kegiatan ramai maka mereka masuk. Itu semua demi keberlangsungan usaha kami,"jelas dia.
Terkait paket wisata murah yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Kalbar, pihaknya sangat menyambut baik dan mendukung penuh. Hal itu menurutnya akan berdampak pada usaha perhotelan dan restoran.
"Usaha kami ini melibatkan berbagai pihak atau berdampak luas, dari sisi pekerja baik secara langsung maupun tidak langsung, suplai kebutuhan hotel dan restoran tentu dari petani atau pedagang lainnya," kata dia.
Disporapar Kalbar tepat pada momen Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020 meluncurkan paket murah wisata di Kalbar. Paket murah tersebut untuk mendorong dan membangun wisata lokal dalam tatanan kebiasaan baru menuju Kalbar sejahtera.
Tingkat hunian hotel di Pontianak membaik
Kamis, 29 Oktober 2020 19:20 WIB