Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp185 triliun yang belum tersalurkan sepanjang 2022.
"Sekali lagi UMKM kita harus memanfaatkan KUR, masih Rp185 triliun. Silakan ke BRI dan bank-bank lain yang menyalurkan KUR, bunganya hanya tiga persen, mumpung masih tiga persen karena itu dari dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional)," kata Presiden Jokowi saat acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) Perseorangan Tahun 2022 di Jakarta, Rabu.
Baca juga: DJPb Kalbar sebut penyerapan KUR dan UMi di Pontianak bukti ekonomi membaik
Baca juga: Realisasi KUR BNI di Kalbar tembus Rp500 miliar
Baca juga: Jurnal berikan solusi praktis melalui automasi
Presiden Jokowi menyebut total anggaran KUR pada 2022 adalah sebesar Rp373 triliun, baru terealisasi 49 persen, artinya masih ada anggaran Rp185 triliun yang dapat digunakan pelaku UMKM. Sedangkan rendahnya bunga kredit sebesar tiga persen per tahun karena masih disubsidi pemerintah.
"Bunga tiga persen, itu murah banget, murah karena disubsidi pemerintah. Kalau tidak disubsidi pemerintah bunganya 16 persen! Supaya bapak ibu tahu, jadi disubsidi pemerintah 13 persen, tinggal 3 persen. Tahun depan tidak tahu ada lagi atau tidak, kalau memiliki anggaran diteruskan kalau tidak, ya duit subsidi untuk ini bukan miliaran lagi tapi sudah triliun," ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Kuota kredit usaha rakyat Bank Kalbar capai Rp350 miliar
Baca juga: Gubernur Babel fasilitasi 400 petani jahe dapatkan KUR
Baca juga: Sertifikat tanah bisa jadi agunan ajukan KUR
Baca juga: Nelayan Dapat Bantuan KUR dari BNI
Presiden pun meminta pelaku UMKM yang hadir untuk mengajak rekan-rekannya sesama pelaku UMKM untuk mengurus NIB.
"Ajak mereka semua pegang NIB, biar kalau mau ambil kredit di bank mudah, kalau ada bantuan usaha-usaha mikro dari pemerintah juga mudah ditemukan karena semua pegang NIB, kalau tidak ada (NIB) mencari ke lapangan juga sulit," kata Presiden Jokowi.
Ia pun menegaskan pengurusan NIB seluruhnya gratis tanpa biaya. "Semuanya gratis betul? (NIB) ini adalah kunci pertama kita berusaha, izin, harus, karena kita memiliki 65,4 juta UMKM berdasarkan data per 2021 dan kontribusi terhadap perekonomian kita, PDB (Produk Domestrik Bruto) kita sangat besar sekali, 61 persen, besar sekali," ungkap Presiden Jokowi.
Menurutnya, keliru bila pemerintah tidak mengurus UMKM, karena selain memberikan kontribusi besar kepada ekonomi nasional, juga menyerap 97 persen tenaga kerja.
Baca juga: Realisasi penyaluran KUR BNI sudah capai 75 persen
Baca juga: BRI salurkan KUR Rp132 miliar dukung pemulihan ekonomi di Kapuas Hulu
Baca juga: BNI dukung alumni prakerja jadi wirausaha melalui KUR
Baca juga: Legislator : KUR Jangan Hanya Ke Sektor Perdagangan
"Jadi bukan terserap di (perusahaan) gede-gede, ini perlu dicatat, maaf Pak Arysad (Ketua KADIN) bukan perusahaan-perusahaan besar, tapi perusahaan mikro kecil dan menengah. Dan per April ini realisasi kredit perbankan sudah Rp1.195 triliun dan untuk KUR-nya dari yang kita anggarkan Rp373 triliun tahun ini, yang terealisasi baru 49 persen," tambah Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan meski dalam posisi yang tidak mudah, tapi pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup bagus yaitu 5,01 pada kuartal I 2022 dan inflasi juga masih terkendali.
"Ini kesempatan bagi bapak ibu untuk melebarkan sayap usaha, ekspansi usahanya, memperbesar usahnya, sehingga memberikan kontribusi ekonomi kepada negara yang kita cintai ini," tegas Presiden Jokowi.
Baca juga: Bank Kalbar Cabang Putussibau salurkan KUR sebesar Rp16,7 miliar
Baca juga: BNI siapkan KUR bagi petani porang
Baca juga: Pelaku UMKM diminta mulai incar pasar ekspor
Baca juga: Kelapa Dalam Dongkrak Penyaluran KUR BNI
Baca juga: HIPMI Kalbar Percontohan Skema Baru Penyaluran KUR
Baca juga: Mandiri Dukung Pertumbuhan Bisnis UMKM Melalui KUR