Pontianak (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat Mohammad Wahyu Yulianto mengatakan nilai tambah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalbar atas dasar harga konstan meningkat sebesar 2,22 persen dari Rp35,3 triliun menjadi Rp36,87 triliun.
"Kinerja ekonomi dibandingkan triwulan kedua dan pertama tumbuh sebesar 2,22 persen. Pertumbuhan yang cukup baik bila dilihat dari kondisi yang sama pada tahun 2020 dan 2021," kata Wahyu di Pontianak, Senin.
Baca juga: BPS Kalbar catat inflasi 0,09 persen terjadi pada Juni 2022
Baca juga: Hingga April 2022, Neraca perdagangan Kalbar surplus 738,31 juta dolar AS
Terkait hal tersebut, BPS Kalbar mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada triwulan kedua tahun 2022 mencapai 4,45 persen.
Wahyu menyebutkan pada tahun 2020, di periode yang ekonomi Kalimantan Barat sempat terkontraksi sebesar 8,21 persen. Lalu tumbuh pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar 1,82 persen. Kemudian periode yang sama tumbuh lebih tinggi 2,2 persen.
Baca juga: Kalbar alami inflasi sebesar 0,80 persen pada April 2022
Baca juga: Gubernur Kalbar minta Pemda manfaatkan data BPS untuk program pembangunan
Sementara jika dibandingkan dengan semester pertama tahun 2021, ekonomi Kalbar tumbuh sebesar 4,26 persen. "Artinya pemulihan ekonomi terus berjalan di Kalimantan Barat. Ekonomi kita tumbuh di angka yang cukup tinggi," kata Wahyu.
"Sejak ada COVID-19, Ekonomi Kalbar terkontraksi sebesar 1,82 persen, semester satu 2022 bisa tumbuh. Harapannya tumbuh lagi di triwulan kedua dan ketiga, sehingga akumulasinya, pertumbuhan ekonomi Kalbar minimal sama dengan periode sebelum ada COVID-19," kata Wahyu.
Baca juga: Bahasan: Data jadi acuan roda pemerintahan Pontianak
Baca juga: Bupati Sambas dukung Pendataan SP022 Lanjutan
Baca juga: Provinsi Kalbar alami inflasi sebesar 1,15 persen pada April 2022
Dia menambahkan, perekonomian Kalimantan Barat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp63.085,66 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp36.869,57 miliar.
Ekonomi Kalimantan Barat triwulan II-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 2,22 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 24,01 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan paling besar dialami oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yaitu sebesar 10,68 persen.
Baca juga: Penduduk miskin Kalbar Maret 2021 berkurang 2,82 ribu orang
Baca juga: Sutarmidji optimistis ekonomi Kalbar tumbuh tiga persen pada triwulan II
Baca juga: Produksi padi tahun 2020 di Kalbar 778,17 ribu ton GKG
"Ekonomi Kalimantan Barat triwulan II-2022 terhadap triwulan II-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,45 persen (-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 33,31 persen," katanya.
Sementara itu, dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai pengurang yaitu sebesar 11,18 persen, diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 4,84 persen.
Baca juga: Neraca perdagangan Kalbar pada Februari 2022 surplus 211,15 juta dolar AS
Baca juga: BPS Kalbar lakukan pendataan dan pendampingan terhadap UMKM
Baca juga: BPS Kalbar nyatakan Kelangkaan minyak goreng tidak pengaruhi inflasi
Lanjut Wahyu, ekonomi Kalimantan Barat kumulatif triwulan II-2022 terhadap kumulatif triwulan II-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,26 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 22,57 persen.
"Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen impor barang dan jasa sebagai pengurang yaitu sebesar 16,01 persen diikuti komponen ekspor arang dan jasa tumbuh sebesar 5,86 persen," tuturnya.
Baca juga: Inflasi Kalbar sepanjang 2021 hanya 1,45 persen
Baca juga: BPS catat neraca perdagangan Kalbar Januari - Oktober 2021 surplus
Baca juga: BPS beri penghargaan kepada Wali Kota Pontianak